Pramuka Ekstrakurikuler Wajib Kurikulum 2013

By Administrator // Jumat, 08 Agustus 2014 // 04:31 WIB // DINAS PERPUSTAKAAN

Pendidikan kepramukaan pada saat ini tak lagi hanya sekedar mengisi masa senggang kaum muda dengan berbagai kegiatan yang positif. Pasalnya, pendidikan kepramukaan sudah menjadi kegiatan ekstrakurikuler wajib dalam kurikulum 2013 yang berlaku mulai bulan Juli 2014 lalu. “Kita bangkitkan lagi kepramukaan dalam rangka membentuk karakter generasi muda ke depan,” ujar Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono usai upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-53 Gerakan Pramuka tahun 2014 Kwarcab Kota Pontianak, Kamis (14/8) di depan Taman Alun Kapuas. Menurutnya, pendidikan formal saja tidaklah cukup untuk mencetak kaum muda yang handal dan berkarakter. Sebagai pendidikan non formal, Gerakan Pramuka melengkapi pendidikan informal yang diperoleh anak-anak dalam keluarga dan pendidikan formal di sekolah. Peranan keluarga pelaku pendidik informal yang dilakukan orang tua dalam membentuk karakter anak-anak sangatlah penting. Sementara persoalan kaum muda sering terjadi di antara rumah dan sekolah sehingga Gerakan Pramuka mempunyai peranan penting dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kalangan kaum muda. “Kerja sama sinergis antara lembaga pendidikan formal, non formal dan pendidikan informal dalam keluarga sangat penting dan menjadi suatu keharusan,” kata Edi. Ia memaparkan, banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan mengikuti kegiatan kepramukaan diantaranya memupuk rasa kemanusiaan, nilai-nilai kejuangan, wawasan kebangsaan, rasa solidaritas, mengasah keterampilan dan hal-hal positif lainnya yang menjadi bekal bagi anggota pramuka untuk masa depannya. “Jadi karakter bangsa terbentuk melalui Gerakan Pramuka seperti misalnya tolong menolong, gotong royong, jujur, hormat kepada yang lebih tua dan lain sebagainya,” ungkap Wakil Wali Kota. Sementara itu, Ketua Kwarcab Kota Pontianak, Winarto menyatakan di ulang tahun Gerakan Pramuka ke-53 ini akan merevitalisasi gugus depan-gugus depan yang ada di wilayah masing-masing. Diakuinya, selama masa reformasi ini ada semacam stagnan di Gerakan Pramuka lantaran kekurangan tenaga pembina di gugus depan. “Sejak dicanangkannya revitalisasi Gerakan Pramuka oleh Bapak Presiden RI, Soesilo Bambang Yudhoyono, kami dari Kwarcab sudah memulai dengan meningkatkan pembina-pembina Gerakan Pramuka yang ada di gugus depan yang terdapat di tiap sekolah,” imbuhnya. Dengan memperbanyak pembina-pembina di gugus depan-gugus depan, pihaknya siap mengemban amanah dari pemerintah melalui Undang-undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka dan kurikulum tahun 2013 sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah-sekolah. “Kita berharap pembinaan karakter bangsa ini bisa kita capai sesuai dengan harapan bangsa dan negara ini,” tutupnya. Sebelumnya, Wakil Wali Kota juga menyematkan tanda penghargaan Lencana Panca Warsa secara simbolis kepada lima orang dari total keseluruhan 147 penerima Lencana Panca Warsa. Kelima orang yang menerima tanda penghargaan lencana Panca Warsa yakni Ismail H Basirun (Panca Warsa VII), Yulian Sabirin (Panca Warsa III), Samsuri (Panca Warsa III), A Muin (Panca Warsa II) dan M Abri Yusuf (Panca Warsa I) (ahmad.S)

Share Post: